RSS

Arsip Bulanan: Agustus 2013

LIKA LIKU OPERATOR SEKOLAH

Operator Sekolah atau biasa disingkat dengan sebutan OPS, dikalangan dunia pendidikan tentu tidak asing lagi dengan seorang tenaga ahli yang biasa mengoperasikan peralatan komputer atau laptop. Namun definisi secara rinci dari seorang OPS sampai saat ini belum bisa dijelaskan baik dari status maupun tugasnya, karena undang-undang tentang OPS jarang sekali disinggung padahal peran vital tenaga OPS sangatlah penting sebagai ujung tombak pendidikan baik secara langsung atau tidak langsung dalam proses perkembangan dan kemajuan didunia pendidikan umumnya dan sekolah khususnya.

NASIB TRAGIS OPS

Sekarang hampir setiap sekolah memiliki tenaga OPS baik dari kalangan honorer atau guru PNS yang diperbantukan, namun ada juga sebagian sekolah belum memiliki tenaga ahli operator sekolah, sekolah masih menggunakan sisten serba manual, tapi alangkah ketinggalan dizaman yang serba canggih dan modern ini masih serba manual. Sekarang semuanya serba komputer dan Online. Lihat pada kenyataan anak SD saja sudah memiliki akun Email dan Jejaring Sosial Facebook dan lainnya, anak kecil saja sudah mahir mengoperasikan perangkat lunak mulai dari handphone, laptop, tablet, android dan sejenisnya. semua tak bisa dibendung lagi efek kemajuan dunia, siapa yang gaptek (gagap technology) maka dia pasti akan ketinggala segalanya. Technology dan informasi dizaman ini sangat melimpah ruah tinggal kita saja memikirkan apa yang dibutuhkan dimana dunia technology dan internet mempunyai ribuan bahkan jutaaan jawaban, jadi wajar saja di awal wall dinding status Jejaring sosial Facebook tertulis kalimat ” Apa yang anda pikirkan? ” seolah-seolah dunia maya berkata kepada user (human) jangan termenung, majulah, berkreasilah, dan tanyalah yang kamu tidak mengerti maka disini semua terjawab dengan ribuan dan jutaaan solusi. atau coba kita ketikkan suatu kalimat pertanyaan di suatu mesin browser google dan lain-lain, maka lihatlah hanya dalam waktu 00 detik akan tersedia jutaan jawaban.

Kembali kepada Operator Sekolah, jadi haruslah setiap sekolah memiliki seorang tenaga Ahli yang menguasai dunia IT demi kemajuan dan perkembangan proses pendidikan, baik akademik maupun non akademik. tapi sayangnya banyak sekali dari sekian banyak tenaga OPS yang ada disekolah 95% masih dalam status honorer, kehadiran OPS dianggap biasa saja bahkan kesjahteraannya pun tidak diperhatikan padahal kerja dan tenaga usaha operator sangat extra dan sangat vital. kadang tak sedikit tenaga OPS merangkap semuanya. ada yang merangkap mengajar, ada yang merangkap pustakawan, ada yang merangkap bendahara. bayangkan bagaimana semua bertumpu pada OPS, apalagi sekarang semua serba Online, Baik keadaan sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, data siswa, sertifikasi, dan lain-lain. baru-baru ini yang lagi terhangat tentang program pemerintah dinas pendidikan pendataan DAPODIK dan PADAMU NEGERI, semua harus dikerjakan oleh OPS. mereka mengorbankan segalanya demi suksesnya program ini. mereka mengorbaankan waktu, tenaga, kesehatan, dan keluarga mereka demi mengejar target. tak peduli siang maupun malam bahkan selalu bergadang. tapi lihatlah pada kenyataannya mana respon dari sekolah dan pendidikan atas jerih payah mereka? kadang OPS hanya mendapat cacian dan lampiasan kemarahan serta dikambing hitamkan akibat guru yang sertifikasi tak keluar tunjangan sertifikasinya atau data dan laporan sekolah bermasalah, padahal dari sarana dan biaya semuanya milik pribadi OPS tanpa disediakan oleh sekolah. seperti laptop punya OPS sendiri, modem punya OPS sendiri, printer punya OPS sendiri, kertas beli sendiri, pulsa modem beli sendiri, sampai-sampai transportasinya pakai uang OPS sendiri. Padahal yang diperjuangkan oleh OPS adalah uang milik orang lain yaitu guru-guru PNS, Selanjutnya apabila uang tunjangan sertifkasi guru dan lainnya keluar mereka cuek dan diam saja. jangankan uang upah yang diterima ucapan terima kasih pun tidak. apalah arti nominal gaji yang diterima tenaga OPS yang bersumber dari kompensasi 20% dari dana BOS jika dibandingkan dengan beratnya beban kerja para OPS. Tapi yang lebih menyakitkan lagi ada yang berkata “jika tak kuat dengan kerja dan gaji sekian berhenti saja gak usah kerja dan jadi honorer”

Sungguh mengenaskan nasib OPS yang selalu tereliminasi oleh keadaan dan status, tapi yakinlah dan jangan berputus asa, jalani saja dengan hati ihklas dan kesabaran Tuhan akan memberi jalan bagi yang sabar dan selalu bekerja dengan penuh tanggung jawab. suatu saat akan tiba masanya untuk para OPS menuai hasil dari kesabaran dan kerja keras, dan berbangga dirilah karena OPS turut serta mensukseskan pendidikan.

 
3 Komentar

Ditulis oleh pada 25 Agustus 2013 inci Dunia Pendidikan